Ada pelajaran yang sangat berharga dari saudara-saudara kita di Gaza yang bertahun-tahun diboikot, dibom, diintimidasi dan didzolimi Israel yang bisa di-share disini. Pelajaran untuk menjaga izzah atau harga diri dari umat ini.
Dalam segala keterbatasannya, mereka yang di Gaza baik yang dewasa ataupun yang anak-anak dapat menjaga diri dari meminta-minta. Bahkan ketika sumbangan itu disampaikan ke mereka tanpa diminta, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa membalasnya.
Izzah ini yang nampaknya hilang dari kita yang hidup di negeri subur – ijo royo-royo nan damai ini. Sedikit saja kita kena musibah, segala bentuk permintaan sumbangan memenuhi jalan raya. Para pemudanya yang gagah-gagah – mengatas namakan mahasiswa- dengan berseragam kampusnya masing-masing (entah kampus mana), bergerombol di perempatan-perempatan jalan meminta sumbangan.
Bahkan untuk memperbaiki pagar masjid, menambal jalan yang berlubang, dan apa saja hal-hal kecil bisa menjadi alasan untuk berdirinya sekelompok orang di tengah jalan meminta sumbangan. Dimana izzah kita ?, di mana harga diri umat di negeri ini ?.
Belajar dari saudara kita di Gaza yang mereka enggan untuk dibantu (Aid) tetapi ingin diajak berdagang (Trade) ini muncullah gerakan Trade not Aid yang diprakarsai oleh berbagai kalangan yang peduli Palestina dari berbagai negara.
Karena tanpa mereka minta, kita tetap ingin bisa membantu saudara-saudara kita yang terdholimi tersebut – dengan cara yang lebih elegant, maka kita di sini juga akan mulai merintis penggalangan dana yang lebih kreatif – untuk kebutuhan apapun.
Salah satu yang sudah kita mulai lakukan dan Anda semua dapat terlibat adalah meng-inisiasi perdagangan yang seluruh keuntungannya disumbangkan untuk saudara-saudara kita di Palestina dan khususnya Gaza.
Dampak yang dapat dicapai dengan seluruh initiative ini adalah membangun keterampilan untuk berproduksi dan sekaligus keterampilan berdagang, sehingga kita terbebas dari budaya menengadahkan tangan dalam situasi apapun untuk tujuan apapun. Menengadahkan tangan hanya kepada Allah Yang Maha Kaya bukan kepada sesama manusia yang fakir – agar kita tidak kehilangan - izzah kita - dengan menengadahkan tangan di tengah jalan.
www.kantor-di-rumah.com
Tulisan Terkait:
- Tips Membangun Usaha
- Indahnya mulai Usaha dgn Bootstrapping
- Membuat cita-cita besar
- Rejeki Tidak Terbatas
- Kategorikan Aset Anda
- Bisnis Mandiri kita semua
- Alasan Berhenti Berhutang
- Pentingnya Kaum Produsen dalam Sebuah Negara.
- Sulaiman Ar-Rajhi, Konglomerat Muslim Teladan.
- Sikap kita dalam mengatasi Krisis.
Info Dinar Emas:
- Dinar Islam
- Dinar Emas sebagai Pengukur Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan
- Investasi Emas: Koin Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ?
- Belajar Emas: Pelajari walau sampai Negeri Cina
- Bangun Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Dinar, tapi Jangan Menimbun Emas...!
- Antara Kambing, Dinar dan Inflasi
- Bukti bahwa Uang Kertas itu Memiskinkan Dunia.
- Inflasi yang Terus Menerus...
- Arti Kemakmuran di System Dajjal.
- 1971 adalah awal dari Manipulasi Uang Kertas.
0 comments:
Post a Comment