kantor di rumah

kantor di rumah (Small Office Home Office) adalah Solusi Bisnis untuk kita bersama. Analisa, Strategi, Promosi dan Ikhtiar ber-bisnis mandiri kita bahas bersama di sini.

Jl. Prof DR Lafran Pane No.26, Cimanggis, Depok. | SMS +62-812-8000-7019

Membangun bisnis mandiri skala International

Membangun bisnis mandiri Eksportir Indonesia bersama pebisnis Korea, China dan Malaysia.

http://eksportir-indonesia.com | email:eksportir.indonesia@gmail.com

Bersama kita bisa...!!!

Bersama-sama membangun Bisnis Mandiri untuk mendapatkan Kebebasan Waktu dan Kebebasan Finansial bersama komunitas kantor di rumah.

Komunitas Kantor di Rumah: http://facebook.com/kantor.di.rumah.

Kebebasan Waktu dan Kebebasan Finansial

Dengan memiliki Bisnis Mandiri yang baik dan stabil, kebebasan waktu dan kebebasan finansial dapat kita miliki sehingga kita memiliki waktu yang berkualitas untuk beribadah dan keluarga.

Dari Rumah hingga ke mancanegara

Dengan ide yang cemerlang, kita bisa memiliki bisnis dari kantor di rumah hingga ke Mancanegara...

http://eksportir-indonesia.com

Showing posts with label bisnis mandiri. Show all posts
Showing posts with label bisnis mandiri. Show all posts

Tidak berdaya karena Ulah Kita sendiri...


Rasa tidak berdaya, nurut dengan keadaan yang harus dihadapi – itulah rasa tunduk yang kita alami semua ketika harus berhadapan dengan asap, kemacetan, banjir, maupun korupsi dari yang kecil sampai yang besar.

Menariknya adalah Allah SWT menggunakan kata menundukkan atau sakhara, ketika misalnya menundukkan hewan tunggangan terhadap majikannya.

“…Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepadamu, mudah-mudahan kamu bersyukur” (QS 22 : 36).

Allah juga menggunakan kata sakhara yang sama untuk menggambarkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk kepentingan kita semua :

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin.” (QS 31:20)

Kemudian juga digunakan untuk menundukkan laut untuk kita (QS 16 : 14), menundukkan malam dan siang, dan bahkan bumi dan bulan untuk kita semua (QS 14:33 dan QS 16:12).

Artinya bumi seisinya dan bahkan juga langit, telah ditundukkan Allah untuk kita semua – lantas mengapa kita tidak berdaya menghadapi musibah asap, banjir, kemacetan dlsb ?

Salah satu penyebabnya adalah kita tidak bersungguh-sungguh dalam upaya kita untuk menempuh jalanNya itu. Bila kita bersungguh-sungguh menempuh jalanNya – pasti Allah memberikan solusinya.

“Dan orang-orang yang berjuang untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS 29 : 69).

Wallahu A'lam.

Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Sikap kita dalam mengatasi Krisis

Kita tahu bahwa krisis finansial global sampai saat ini belum jelas ujung penyelesaiannnya.  Di dalam negeri kita nampak adem ayem, karena lebih suka mengurusi pesta demokrasi yang ini dan itu. Jadi nggak ada yang punya waktu mengurusi krisis.

Realita pahitnya sudah nampak; hampir setiap hari kita membaca berita buruh yang dirumahkan, PHK karyawan dan lain sebagainya.

Sikap kita dalam mengatasi Krisis
Sikap kita dalam mengatasi Krisis
Semoga hal ini tidak menimpa perusahaan atau diri Anda; namun apa yang Anda akan lakukan bila yang terjadi adalah sebaliknya ? bila perusahaan tempat kerja Anda terancam bangkrut terkena imbas krisis finansial global dan Anda harus kehilangan pekerjaan ?.

Jangan keburu sedih dahulu !. kalau Anda sabar dalam menerimanya- bisa jadi ini awal kebaikan bagi Anda.

Pertama saran saya carilah buku do’a dan dzikir Rasulullah SAW (kalau Anda belum punya). Yang paling sederhana dan straight forward adalah Al-Ma’tsurat yaitu kumpulan do’a-do’a yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.  Buku ini diterbitkan oleh beberapa penerbit dengan berbagai versi dan ukuran – pilih yang Anda comfortable.

Di dalam Al-ma’tsurat tersebut banyak sekali do’a yang indah-indah untuk dibaca pagi dan petang; yang paling penting untuk melawan krisis ini adalah di do’a berikut :

Allahumma innii a’udzubika minal hammi wal khazan, wa a’udzubika minal ‘adzji wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhl, wa a’udzubika min ghalabati al-daini wa khohri al rijaal.

“Ya Allah saya bersungguh-sungguh berlindung kepadaMu dari rasa susah dan sedih, dan aku berlindung kepadaMu dari rasa lemah dan malas, dan aku berlindung kepadamu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepadamu dari lilitan hutang dan tekanan orang lain.”

Sambil kita mohon pertolongan dan Do’a kepadaNya,  yang harus kita lakukan adalah ikhtiar yang sungguh-sungguh.

Sadarilah bahwa ‘kebangkrutan’ perusahaan besar tempat Anda bekerja sebelumnya bisa jadi memang sudah seharusnya terjadi. Perusahaan-perusahaan besar (yang bangkrut tersebut) rata-rata bagus pada jenis pekerjaan atau produk yang telah lewat; tetapi belum tentu bagus untuk pekerjaan/produk masa kini maupun masa datang.

Untuk masa kini dan masa datang dibutuhkan usaha-usaha kecil yang dapat bergerak cepat dan luwes. Inilah peluang Anda untuk menciptakan usaha-usaha kecil yang dapat bergerak sangat cepat dan luwes ini dibidang keahlian Anda masing-masing.

Masih belum punya ide usaha ?; jangan pula khawatir - Anda tidak harus memulai segala sesuatunya dari nol.

Ada kearifan jawa – yang konon bisa jadi waktu penjajahan Jepang dahulu – Jepang belajar dari kearifan ini dan dan dijadikan oleh-oleh kenegerinya, yang kemudian membuat mereka  sangat maju selepas perang dunia II – wow -! Apa itu ?.
  • memperhatikan usaha atau produk orang lain yang sudah maju.
  • memperhatikan sambil mengidentifikasi cirri-ciri atau karakter usaha atau produk yang sudah sukses.
  • menirukan dari usaha atau produk yang sudah berhasil di pasar.
  • menambahkan atau memodifikasi model usaha atau produk yang sudah teruji di pasar.
Kalau dengan meniru (dan nambahi) saja Jepang bisa sangat maju seperti sekarang, apalagi kalau Anda punya ide-ide yang orisinil, maka insyaallah Anda akan memiliki peluang sukses yang sangat besar - di kala dunia sedang krisis sekalipun.

Syaratnya apa untuk kesuksesan ini ?; ya kembali ke do’a yang diatas tadi. Anda tidak perlu bersedih; Anda tidak boleh lemah dan malas, Anda harus menjadi pemberani dan tidak kikir, Anda tidak perlu mengandalkan hutang pada siapapun sehingga  Anda bisa bebas dari tekanan orang lain !.

Wallahu A’lam.

http://goo.gl/P2yVi
www.kantor-di-rumah.com

Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Musibah oleh Perbuatan Kita Sendiri

Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). QS 42:30

Musibah oleh Perbuatan Kita Sendiri
Musibah oleh Perbuatan Kita Sendiri
Di kala dunia lagi sibuk mengatasi krisis ini, kita di Indonesia masih asyik berpesta pora menghabiskan dana yang nggak kehitung jumlahnya. Setelah pesta ‘demokrasi’ yang ini selesai lanjut lagi dengan pesta yang itu...!, jumlah yang kecewa akan berpuluh kali lipat dari yang bergembira.

Mengapa ?, karena setiap kursi yang diperebutkan mereka harus bersaing dengan puluhan bahkan ratusan kandidat lainnya. Padahal masing-masing kandidat telah menguras harta kekayaannya untuk kursi yang mereka perebutkan tersebut. Maka tepatlah langkah antisipatif yang dilakukan oleh rumah sakit- rumah sakit jiwa (RSJ) di berbagai daerah yang berbenah dan bersiap kebanjiran tamu dari para mantan calon anggota legislative ini.

Dua masalah yang berbeda ini saya gabung dalam satu tulisan karena diantara keduanya ada benang merah persamaannya. Yaitu mereka menciptakan musibah bagi diri (atau bangsa) mereka sendiri seperti ayat yang saya kutip di awal tulisan ini.

Para pemimpin dunia berusaha mengatasi problem yang dihadapi oleh ekonomi kapitalisme ribawi – padahal ekonomi yang ribawi ini sudah dijanjikan kehancurannya oleh Allah Ta’ala pencipta kita semua. (QS 2 : 276 & 279)

Para caleg yang sangat ingin (tetap) menjadi Anggota Legislative dengan mengeluarkan seluruh sumber daya yang dimilikinya, mudah-mudahan mereka sadar tentang apa tugas mereka setelah benar-benar terpilih.

Tugas utama anggota legislative adalah membuat undang-undang atau membuat hukum; padahal muslim yang membaca Al-Qur’an dan mengerti maknanya tentu tahu bahwa kalau kita berhukum kepada hukum selain hukum Allah – maka menurut Al-Qur’an kita dihukumi sebagai kafir (QS 5 :44) , dhalim (QS 5:45) dan fasik (QS 5:47). Kalau yang berhukum (yang menggunakan) saja dihukumi seperti ini, lantas apa hukumnya bagi orang yang membuat hukum diluar hukum Allah tersebut ?, lantas apa pula hukumnya bagi orang yang membantu (memilih) mereka untuk menjadi pembuat hukum selain hukum Allah ?. Biarlah pertanyaan ini jadi renungan kita masing-masing menjelang hari pemilihan minggu depan.

Nasihat kecil ini barangkali berguna bagi sebagian besar calon (karena sebagian besarnya tentu tidak akan kepilih); bersyukurlah Anda bila nanti tidak kepilih. Bisa jadi Allah Ta’ala sedang sayang kepada Anda sehingga Anda diselamatkan olehNya, bisa jadi pula kalau Anda kepilih malah membuat musibah untuk diri dan bangsa Anda sendiri. Buatlah kecewa RSJ-RSJ yang telah siap menerima Anda, karena Anda tidak kunjung datang, karena Anda bukannya stress malah bersyukur dan berbahagia dengan tidak menjadi anggota legislative. Berterima kasih pulalah Anda pada saudara-saudara Anda yang tidak memilih Anda, karena dengan demikian mereka telah ikut berpartisipasi menyelamatkan Anda dengan ijin Allah.

Lebih baik mencari rejeki yang banyak melalui "jalur perdagangan", kita investasikan modal kita melalui cara yang benar dan insyaAllah kita akan dapat memberikan upah yang banyak kepada orang-orang yang bekerja untuk kita yang juga akan menjadi amalan sodaqoh kita. Janganlah kita berinvestasi modal besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar melalui "jalur pengabdian", dimana kita bekerja untuk menerima upah. Kondisi inilah yang menyebabkan maraknya korupsi dimana-mana.

Hidup ini pilihan, bila Anda memilih sebagai hamba abdi atau penerima upah, Anda adalah follower (pengikut) dari yang memberikan upah untuk Anda, pemberi upah tersebut bisa para pedagang/pengusaha atau rakyat/negara. Sadarlah bahwa Anda harus bekerja dengan ikhlas sesuai dengan komitmen tanggung jawab dan upah yang Anda terima, Janganlah berharap terlalu tinggi yang mengakibatkan musibah untuk diri Anda.

Bila Anda memilih sebagai pedagang/pengusaha, Anda adalah leader (pemimpin) yang insyaAllah akan memakmurkan umat dari jalur produksi dan  perdagangan dari hasil investasi modal dan waktu yang dapat menggerakkan stimulus perekonomian negara dan memberikan upah kepada para pekerja yang mengikuti (follower) Anda. Berharaplah setinggi mungkin kepada Allah SWT, karena Andalah pendekar-pendekar kemakmuran umat yang telah bersedia menjadi penggerak roda perekonomian negara.

Wallahu A’lam.


Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Membangun Bisnis Mandiri adalah Seni ?

Revolusi industri hampir tiga abad terakhir telah membawa dunia pada tingkat kemajuan yang kita nikmati sekarang. Revolusi industri ini membawa perubahan besar pada jenis pekerjaan utama masyarakat, yang semula didominasi petani menjadi didominasi buruh industri dan pekerja kerah putih penunjangnya. Kita yang hidup di jaman ini menyaksikan perubahan berikutnya, yaitu pergeseran ke arah dominasi industri jasa – yang dominan kini bukan lagi buruh atau pekerja tetapi para ‘seniman’, kok bisa ?

Yang saya maksud dengan ‘seniman’ disini tentu bukan pekerja seni yang mengasilkan karya lukis, karya musik, karya pertunjukan dlsb. Yang saya maksud seniman adalah siapa saja yang berkarya orisinal dari kreativitas dirinya sendiri, dengan karya yang belum ada sebelumnya, karya indah yang bukan hanya si seniman sendiri yang tahu keindahannya tetapi juga orang lain bisa menikmati keindahannya.

Karya seniman adalah karya yang dihasilkan dari hati, diwujudkan dengan sebuah komitmen pribadi yang tinggi, karya yang merefleksikan sang seniman karena awalnya memang memang lahir dari dia – atau dia yang membesarkannya.

Ibarat sebuah perjalanan, karya seniman ini adalah perjalanan yang belum ada di peta, perjalanan yang penuh resiko karena memang belum ada yang menempuh sebelumnya. Justru dia sang seniman-lah yang akan membuat peta, untuk kemudian orang lain mengikutinya.

Sekarang perhatikan mulai dari yang ada di  sekitar Anda, mulai dari sistem operasi komputer yang Anda gunakan untuk membaca tulisan ini, facebook, twitter, google dlsb. yang dengannya Anda menemukan tulisan ini dst. semuanya adalah karya seni yang luar biasa, original, indah dan tidak terhitung jumlah orang yang bisa ‘menikmati’ manfaatnya.

Pertanyaannya adalah itu semua kan karya orang lain – ya para seniman tadi. Lantas apa karya Anda ?

Di sinilah challenge itu. Selama Anda mempersepsikan diri Anda sebagai buruh atau pegawai di era industri,  maka Anda akan tetap bekerja pada set of rules yang sudah ada – yang dibuat oleh orang lain. Karena sudah ada yang membuatkan peta pekerjaan Anda sampai juga karir Anda, maka aman bagi Anda bila mengikuti peta itu. Tetapi sebagaimana perjalanan menggunakan peta yang sudah ada, perjalanan terjauh Anda adalah ya yang ada di peta itu.

Sebaliknya bila Anda rela menempuh perjalanan baru, diluar dari peta yang sudah pernah dibuat oleh orang lain – maka perjalanan ini memang penuh resiko – tetapi bisa juga membawa Anda ke tempat yang sama sekali baru yang belum pernah ditemukan oleh orang lain sebelumnya.

Software computer, google, facebook, twitter dlsb. adalah karya para seniman yang rela menempuh perjalanan baru yang penuh resiko. Andapun insyaallah bisa menggambar peta Anda sendiri dan menempukan tempat-tempat yang baru, yang belum pernah dijamah oleh manusia – bila Anda bukan hanya seorang pekerja tetapi Anda adalah seorang ‘seniman’ itu.
Wa Allahu A’lam.

http://eksportir-indonesia.com

Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Reducing, Preserving or Producing

Dalam kaitannya dengan pengaruh terhadap dinamika kemakmuran anda, aset-aset anda dapat dikategorikan menjadi tiga jenis aset yaitu yang disebut "Wealth Reducing Assets"; aset yang justru menggerogoti kemakmuran anda, "Wealth Preserving Assets"; aset yang mampu mempertahankan kemakmuran anda, dan "Wealth Producing Assets"; aset yang meningkatkan kemakmuran anda. Pengetahuan akan ketiganya akan meningkatkan kemampuan anda mengelola aset-aset anda secara maksimal, untuk kemakmuran anda sendiri dan orang-orang di sekitar anda.

Mungkin anda bertanya,"kok ada jenis aset yang justru menggerogoti kemakmuran?". Ilistrasinya begini, bila anda sekarang memiliki uang Rp.5.000,-, uang tersebut anda belikan beras 1 kg yang cukup untuk konsumsi anda sekeluarga dalam dua hari. Bila uang anda tersebut tidak dibelikan beras sekarang, disimpan dengan jumlah yang sama, maka 4 tahun lagi uang yang sama tersebut hanya cukup untuk membeli 0,5 kg beras, yang cukup untuk konsumsi 1 hari. Jadi dalam hal ini uang kertas yang anda pegang/simpan saja, akan menjadi "Wealth Reducing Asset" atau aset yang mengurangi kemakmuran anda.

Tidak hanya Rupiah, hal yang sama terjadi pada Dollar. Bila US$ 1 sekatang hampir cukup untuk membeli 1 liter bensin di pom-pom bensin asing yang kini marak di Jabodetabek, lima tahun lagi uang Dollar yang sama tidak akan cukup untuk membeli 1/2 liter bensin. Jadi Dollar anda juga termasuk kategori "Wealth Reducing Asset".

Bahkan, ketika Rupiah atau Dollar tersebut didepositokan dengan hasil rata-rata 7% untuk Rupiah dan 2.5% untuk Dollar, dalam lima tahun terakhir sejak Januari 2006, Rupiah dan Dollar ini tetap menjadi "Wealth Reducing Assets" karena pertumbuhan nilainya kalah dengan inflasi yang menurunkan daya belinya terhadap bahan pangan misalnya.

Aset jenis kedua, "Wealth Preserving Assets" adalah aset yang sekadar mampu menjaga tingkat kemakmuran yang sama bila aset tersebut anda pegang atau simpan. Rumah yang anda tinggali misalnya, meskipun dalam Rupiah nilainya terus naik, tetapi tidak membuat anda bertambah makmur. Lha wong rumahnya tetap yang itu kok.

Contoh lain yang sangat kongkrit adalah Emas atau Dinar anda, bila anda simpan kapanpun meski nilainya dalam Rupiah menjadi berlipat-lipat, tetap tidak akan mampu meningkatkan kemakmuran anda. Dinar atau Emas hanya akan mampu mempertahankan kemakmuran anda, sebagai "Wealth Preserving Assets", karena satu Dinar anda tetap setara satu ekor kambing selama lebih dari 1400 tahun!.

Tahun 1966 ketika pendapatan per kapita kita masih di angka US$ 200 , itu setara dengan 42 ekor kambing saat itu. Ketika pendapatan per kapita kita mencapai US$ 900 dalam 32 tahun kemudian tahun 1997, itu setara dengan 20 ekor kambing. Tahun ini, pendapatan per kapita kita meningkat menjadi di kisaran US$ 3,250 , tetapi ini hanya setara sekitar 14 ekor kambing kelas baik atau setara sekitar 14 Dinar saja ! Jadi sebenarnya tingkat kemakmuran kita saat ini tahun 2012 hanyalah 1/3 tingkat kemakmuran di-tahun 1966, padahal pada tahun 1966 terdapat pemotongan uang Rupiah.

Bila memegang Rupiah atau Dollar membuat kemakmuran berkurang, memegang Emas atau Dinar membuat kemakmuran bertahan, lantas aset dalam bentuk apa yang bisa kita pegang yang membuat kemakmuran meningkat? Ada dua solusi untuk ini:

Pertama, aset-aset anda dijadikan aset yang memang tumbuh atau bertambah secara fisik atau bertambah secara significant nilainya, sehingga mampu mengalahkan inflasi, seperti menanam pohon, memelihara kambing, memproduksi kerajinan, memproses berbagai bahan baku menjadi produk jadi yang bernilai lebih, dlsb.

Kedua, aset anda dijadikan modal yang terus berputar. Kalau aset anda berputar seminggu sekali saja dengan hasil bersih 1%, pertumbuhan aset anda sudah akan seperti pertumbuhan asetnya Abdurahman ibn 'Auf. Jadi aset yang digunakan untuk menumbuhkan benda riil, men-create nilai tambah, atau terus berputar sebagai modal adalah aset yang akan menjadi "Wealth Producing Assets", atau aset-aset yang akan meningkatkan kemakmuran anda.

Jadi aset Rupiah dan Dollar yang didepositokan (apalagi bila disimpan dibawah bantal) akan terus menurun daya belinya terhadap benda riil, menggunakan harga emas (=harga kambing) yang digunakan sebagai standar referensi. Lalu untuk Emas atau Dinar sendiri berdaya beli datar/tetap. Sedangkan aset anda yang digunakan sebagai modal dagang ala Abdurahman ibn 'Auf meningkat dengan pesat.

Agar kedepannya lebih banyak aset-aset anda menjadi "Wealth Producing Assets", temukanlah ide-ide cemerlang untuk ber-bisnis mandiri, tingkatkanlah jiwa entrepreneur dalam diri kita. InsyaAllah aset anda bukan hanya akan meningkatkan kemakmuran anda sendiri, tetapi juga bermanfaat untuk ikut meningkatkan kemakmuran orang lain. InsyaAllah.

Wa Allahu A'lam.

http://eksportir-indonesia.com


Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Kwik Kian Gie: Subsidi BBM itu Bohong!



Di bawah adalah tulisan Kwik Kian Gie yang menyatakan Subsidi BBM adalah bohong. Jika kita teliti, itu memang benar.
Sesungguhnya biaya produksi minyak dari menggali minyak, kilang, hingga distribusi ke Pom Bensin menurut KKG adalah US$ 10/brl. Ada baiknya kita naikan saja jadi US$ 15/brl untuk memberi keuntungan bagi pendukung Neoliberalisme yang mengatakan Subsidi BBM itu ada. Itu sudah termasuk keuntungan yang cukup besar bagi para operator dan distributor.
Buat yang ragu angkanya bisa lihat data komponen biaya dari website pemerintah AS:
http://www.eia.gov/petroleum/gasdiesel
Di situ dijelaskan biaya minyak mentah 72% dari harga jual, pengilangan 12%, Distribusi dan Pemasaran 5%, Pajak 11%.
Taruhlah rate 1 US$ = Rp 10.000 dan 1 barrel = 159 liter.
Jika harga minyak Rp 4.500/liter, artinya Rp 715.500/brl atau US$ 71/brl.
Jadi dengan biaya produksi hanya US$ 15/brl dan harga jual US$ 71/brl, sebetulnya pemerintah untung US$ 56/brl. Bayangkan jika produksi BBM kita 1 tahun 350 juta barel. Pemerintah untung US$ 19,6 milyar atau Rp 196 trilyun/tahun.
Itu kalau pakai harga “Subsidi” Rp 4.500/liter. Kalau pakai harga Pertamax yang Rp 9000/liter, pemerintah untung Rp 392 trilyun/tahun.
Tapi bagaimana dengan harga minyak dunia yang misalnya US$ 120/brl? Bukankah kita rugi US$ 79/brl?
Benar kalau kita adalah negara bukan penghasil minyak seperti Singapura atau Jepang yang harus beli minyak dari negara lain.
Tapi Indonesia memproduksi sendiri minyaknya sebesar 907 ribu barel/hari. Bahkan mungkin lebih jika tidak dikadali perusahaan minyak asing yang mengelola 90% minyak kita. Sementara kebutuhan BBM “Subsidi” itu hanya 723 ribu bph (42 juta kilo liter/tahun). Jadi masih untunglah pemerintah. Mau harga minyak dunia naik sampai US$ 200/brl pun sebetulnya biaya produksi minyak di Indonesia tidak akan berubah. Paling banter cuma US$ 15/brl.
Cuma ya itu beda pemikiran ekonom kerakyatan atau Islam dibanding ekonom Neoliberal yang berpihak pada perusahaan-perusahaan minyak asing. Meski untung, mereka tetap bilang rugi.
Padahal minyak itu adalah milik bersama rakyat Indonesia. Bukan milik perusahaan minyak atau pemerintah Indonesia. Jadi tak pantas dijual dengan harga “Internasional”.
Simulasi Harga Minyak dalam bentuk XLS bisa didownload di sini:

Kita akan tahu bahwa meski harga minyak dunia US$ 200/brl, Indonesia tetap untung dgn harga Rp 4500/ltr atau US$ 71 brl mengingat biaya produksi hanya US$ 15/brl.
Lihat perbandingan beda pandangan antara pemahaman untung/rugi penjualan minyak antara pemikiran Ekonom Islam/Rakyat dengan Ekonom Neoliberal yang dipengaruhi Yahudi.
Di zaman Nabi ada Yahudi yang menjual air dengan harga tinggi kepada rakyat. Harap diketahui, hingga sekarang harga air di Arab Saudi lebih mahal daripada harga minyak karena air di sana sangat langka. Namun setelah dibeli ummat Islam sumur airnya, Nabi membagikannya gratis kepada rakyat. Ini karena rakyat harus bisa mendapatkan kebutuhan hidupnya dengan mudah.
Perbandingan di bawah dengan asumsi:
1 barel = 159 liter
1 US$ = Rp 10.000
Produksi minyak Indonesia = 907 ribu bph
Kebutuhan BBM “Subsidi” dgn harga Rp 4500/ltr (US$ 71/brl) = 740 ribu bph
Total biaya produksi minyak Indonesia = US$ 15/brl


HARGA MINYAK DUNIA (US$/BRL)
Persepsi Untung/Rugi
60
120
200
400
Ekonom Islam/Rakyat
56
56
56
56
Ekonom Neoliberal
11
-49
-129
-329

Orang awam memandang saat biaya produksi minyak US$ 15/brl dan dijual seharga Rp 4500/ltr (US$ 71/brl) sebagai untung sebesar US$ 56/brl.
Namun kaum Neolib memandangnya rugi sebesar US$ 49/brl saat harga minyak Dunia naik jadi US$ 120/brl। Saat minyak dunia naik jadi US$ 400/brl juga dianggap rugi sebesar US$ 329/brl padahal sebenarnya tetap untung.

Anggito Abimanyu, salah satu fundamentalis neo-liberal Indonesia yang selalu bersikeras menaikkan harga BBM dengan alasan “mengurangi beban subsidi BBM“, mengakui bahwa selama ini tidak pernah ada subsidi dalam BBM. “Masih ada surplus penerimaan BBM dibanding biaya yang dikeluarkan,” katanya dalam acara talkshow di TVOne hari Senin (13/03/2012), terkait rencana kenaikan harga BBM akibat kenaikan harga BBM dunia. Anggito menjadi salah satu narasumber bersama Kwik Kian Gie dan Wamen ESDM. Mungkin Anggito tidak akan pernah memberikan pengakuan seperti itu kalau saja tidak karena ada Kwik Kian Gie yang telah lama menyampaikan pendapatnya bahwa isu “subsidi” adalah pembohongan publik, dan pendapat itu diulangi lagi dalam acaratalkshow tersebut di atas. http://muslimdaily.net/opini/opini-17/anggito-abimanyu-selama-ini-tidak-pernah-ada-subsidi-bbm.html Jika pun “benar” Pemerintah rugi, bisa jadi Pertamina dipaksa membeli minyak Indonesia yang 90% dikelola oleh perusahaan2 minyak AS seperti Chevron dan Exxon dengan harga New York. Jika begitu, solusinya adalah di Nasionalisasi. Cina dan Norwegia mengelola minyak mereka dengan BUMN mereka. Arab Saudi, Iran, dan Venezuela juga sudah menasionalisasi perusahaan minyak asing yang dulu memonopoli minyak mereka. Sekarang mereka makmur karena penerimaannya bertambah karena tidak dibohongi oleh perusahaan2 minyak asing. http://infoindonesia.wordpress.com/2009/06/30/selama-kekayaan-alam-dirampok-asing-indonesia-akan-terus-miskin/ Selama 90% kekayaan alam kita dikuasai asing, selama itu pula Indonesia melarat। Harga minyak naik, bukannya untung malah rugi karena ceritanya “Subsidi” bertambah berat. Harga minyak turun juga “Mengeluh” karena penerimaan berkurang. Tidak pernah bersyukur makanya kena siksa Allah terus. “Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [Ibrahim 7] Satu wujud syukur kita dengan kekayaan alam kita adalah dengan mengelolanya sendiri sehingga bisa menikmati seluruh hasilnya. Bukan justru mengabaikannya dan menyerahkannya ke pihak asing sehingga akhirnya asinglah yang menikmati hasilnya sementara rakyat Indonesia jadi miskin dan melarat.

Angka yang diajukan KKG sebetulnya sangat masuk akal। Apalagi menurut Lembaga Statistika Energi AS (Energy Information Administration), 42 galon minyak mentah setelah dikilang akan menghasilkan 45 galon (6% lebih banyak) seperti Bensin, Diesel, dan Avtuur yang harganya sangat mahal. Jadi kalau pemerintah bilang rugi…rugi…rugi॥ itu cuma bohong belaka.

Referensi:

Pertamina: konsumsi BBM “Subsidi” tahun 2011 sebesar 41,69 kilo liter
BP Migas: Produksi minyak Indonesia 920 ribu bph:

BBM DISUBSIDI ADALAH OMONG KOSONG

Percakapan antara Djadjang dan Mamad

Oleh Kwik Kian Gie

Pemerintah berencana tidak membolehkan kendaraan berpelat hitam membeli bensin premium, karena harga Rp. 4.500 per liter jauh di bawah harga pokok pengadaannya. Maka pemerintah rugi besar yang memberatkan APBN.
Apakah benar begitu ? Kita ikuti percakapan antara Djadjang dan Mamad। Djadjang (Dj) seorang anak jalanan yang logikanya kuat dan banyak baca। Mamad (M) seorang Doktor yang pandai menghafal।

Dj : Mad, apa benar sih pemerintah mengeluarkan uang tunai yang lebih besar dari harga jualnya untuk setiap liter bensin premium ?
M : Benar, Presiden SBY pernah mengatakan bahwa semakin tinggi harga minyak mentah di pasar internasional, semakin besar uang tunai yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengadakan bensin। Indopos tanggal 3 Juli 2008 mengutip SBY yang berbunyi : “Jika harga minyak USD 150 per barrel, subsidi BBM dan listrik yang harus ditanggung APBN Rp. 320 trilyun. Kalau USD 160, gila lagi. Kita akan keluarkan (subsidi) Rp. 254 trilyun hanya untuk BBM.”

Dj : Jadi apa benar bahwa untuk mengadakan 1 liter bensin premium pemerintah mengeluarkan uang lebih dari Rp. 4.500 ? Kamu kan doktor Mad, tolong jelaskan perhitungannya bagaimana ?
M : Gampang sekali, dengarkan baik-baik. Untuk mempermudah perhitungan buat kamu yang bukan orang sekolahan, kita anggap saja 1 USD = Rp. 10.000 dan harga minyak mentah USD 80 per barrel. Biaya untuk mengangkat minyak dari perut bumi (lifting) + biaya pengilangan (refining) + biaya transportasi rata-rata ke semua pompa bensin = USD 10 per barrel. 1 barrel = 159 liter. Jadi agar minyak mentah dari perut bumi bisa dijual sebagai bensin premium per liternya dikeluarkan uang sebesar (USD 10 : 159) x Rp. 10.000 = Rp. 628,93 – kita bulatkan menjadi Rp. 630 per liter. Harga minyak mentah USD 80 per barrel. Kalau dijadikan satu liter dalam rupiah, hitungannya adalah : (80 x 10.000) : 159 = Rp. 5.031,45. Kita bulatkan menjadi Rp. 5.000. Maka jumlah seluruhnya kan Rp. 5.000 ditambah Rp. 630 = Rp. 5.630 ? Dijual Rp. 4.500. Jadi rugi sebesar Rp. 1.130 per liter (Rp. 5.630 – Rp. 4.500). Kerugian ini yang harus ditutup oleh pemerintah dengan uang tunai, dan dinamakan subsidi.

Dj : Hitung-hitunganmu aku ngerti, karena pernah diajari ketika di SD dan diulang-ulang terus di SMP dan SMA. Tapi yang aku tak paham mengapa kau menghargai minyak mentah yang milik kita sendiri dengan harga minyak yang ditentukan oleh orang lain ?
M : Lalu, harus dihargai dengan harga berapa ?

Dj : Sekarang ini, minyak mentahnya kan sudah dihargai dengan harga jual dikurangi dengan harga pokok tunai ? Hitungannya Rp. 4.500 – Rp. 630 = Rp. 3.870 per liter ? Kenapa pemerintah dan kamu tidak terima ? Kenapa harga minyak mentahnya mesti dihargai dengan harga yang Rp. 5.000 ?
M : Kan tadi sudah dijelaskan bahwa harga minyak mentah di pasar dunia USD 80 per barrel. Kalau dijadikan rupiah dengan kurs 1 USD = Rp. 10.000 jatuhnya kan Rp. 5.000 (setelah dibulatkan ke bawah).

Dj : Kenapa kok harga minyak mentahnya mesti dihargai dengan harga di pasar dunia?
M : Karena undang-undangnya mengatakan demikian. Baca UU no. 22 tahun 2001 pasal 28 ayat 2. Bunyinya : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar.” Nah, persaingan usaha dalam bentuk permintaan dan penawaran yang dicatat dan dipadukan dengan rapi di mana lagi kalau tidak di New York Mercantile Exchange atau disingkat NYMEX ? Jadi harga yang ditentukan di sanalah yang harus dipakai untuk harga minyak mentah dalam menghitung harga pokok.

Dj : Paham Mad. Tapi itu akal-akalannya korporat asing yang ikut membuat Undang-Undang no. 22 tahun 2001 tersebut. Mengapa bangsa Idonesia yang mempunyai minyak di bawah perut buminya diharuskan membayar harga yang ditentukan oleh NYMEX ? Itulah sebabnya Mahkamah Konstitusi menyatakannya bertentangan dengan konstitusi kita. Putusannya bernomor 002/PUU-I/2003 yang berbunyi : “Pasal 28 ayat (2) yang berbunyi : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi diserahkan pada mekanisme persaingan usaha yang sehat dan wajar dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.”
M : Kan sudah disikapi dengan sebuah Peraturan Pemerintah (PP) ?
Dj : Memang, tapi PP-nya yang nomor 36 tahun 2004, pasal 27 ayat (1) masih berbunyi : “Harga Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi, keuali Gas Bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil, DISERAHKAN PADA MEKANISME PERSAINGAN USAHA YANG WAJAR, SEHAT DAN TRANSPARAN”. Maka sampai sekarang istilah “subsidi” masih dipakai terus, karena yang diacu adalah harga yang ditentukan oleh NYMEX.
M : Jadi kalau begitu kebijakan yang dinamakan “menghapus subsidi” itu bertentangan dengan UUD kita ?
Dj : Betul. Apalagi masih saja dikatakan bahwa subsidi sama dengan uang tunai yang dikeluarkan. Ini bukan hanya melanggar konstitusi, tetapi menyesatkan. Uang tunai yang dikeluarkan untuk minyak mentah tidak ada, karena milik bangsa Indonesia yang terdapat di bawah perut bumi wilayah Republik Indonesia. Menurut saya jiwa UU no. 22/2001 memaksa bangsa Indonesia terbiasa membayar bensin dengan harga internasional. Kalau sudah begitu, perusahaan asing bisa buka pompa bensin dan dapat untung dari konsumen bensin Indonesia. Maka kita sudah mulai melihat Shell, Petronas, Chevron.
M : Kembali pada harga, kalau tidak ditentukan oleh NYMEX apakah mesti gratis, sehingga yang harus diganti oleh konsumen hanya biaya-biaya tunainya saja yang Rp. 630 per liternya ?
Dj : Tidak. Tidak pernah pemerintah memberlakukan itu dan penyusun pasal 33 UUD kita juga tidak pernah berpikir begitu. Sebelum terbitnya UU nomor 22 tahun 2001 tentang Migas, pemerintah menentukan harga atas dasar kepatutan, daya beli masyarakat dan nilai strategisnya. Sikap dan kebijakan seperti ini yang dianggap sebagai perwujudan dari pasal 33 UUD 1945 yang antara lain berbunyi : ”Barang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” Dengan harga Rp. 2.700 untuk premium, harga minyak mentahnya kan tidak dihargai nol, tetapi Rp. 2.070 per liter (Rp. 2.700 – Rp. 630). Tapi pemerintah tidak terima. Harus disamakan dengan harga NYMEX yang ketika itu USD 60, atau sama dengan Rp. 600.000 per barrel-nya atau Rp. 3.774 (Rp. 600.000 : 159) per liternya. Maka ditambah dengan biaya-biaya tunai sebesar Rp. 630 menjadi Rp. 4.404 yang lantas dibulatkan menjadi Rp. 4.500. Karena sekarang harga sudah naik lagi menjadi USD 80 per barrel pemerintah tidak terima lagi, karena maunya yang menentukan harga adalah NYMEX, bukan bangsa sendiri. Dalam benaknya, pemerintah maunya dinaikkan sampai ekivalen dengan harga minyak mentah USD 80 per barrel, sehingga harga bensin premium menjadi sekitar Rp. 5.660, yaitu: Harga minyak mentah : USD 80 x 10.000 = Rp. 800.000 per barrel. Per liternya Rp. 800.000 : 159 = Rp. 5.031, ditambah dengan biaya-biaya tunai sebesar Rp. 630 = Rp. 5.660 Karena tidak berani, konsumen dipaksa membeli Pertamax yang komponen harga minyak mentahnya sudah sama dengan NYMEX.

M : Kalau begitu pemerintah kan kelebihan uang tunai banyak sekali, dikurangi dengan yang harus dipakai untuk mengimpor, karena konsumsi sudah lebih besar dibandingkan dengan produksi.
Dj : Memang, tapi rasanya toh masih kelebihan uang tunai yang tidak jelas ke mana perginya. Kaulah Mad yang harus meneliti supaya diangkat menjadi Profesor.


16 Votes



Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:

Kita Bisa jadi Seperti Apa Yg Kita Citakan

Kita Bisa jadi Seperti Apa Yg Kita Citakan.
Kita Bisa jadi Seperti Apa Yg Kita Citakan
Kita Bisa jadi Seperti Apa Yg Kita Citakan
Banyak orang takut membuat cita-cita, ia terbelenggu dengan kondisi dirinya, lingkungannya dan orang-orang terdekatnya serta pengalaman hidupnya. Akhirnya ia hidup mengalir begitu saja tanpa cita-cita.

Cita-cita adalah gambaran keinginan bahwa kita nanti akan menjadi seperti apa, mempunyai apa, siapa orang-orang tercinta yang akan mendampingi kita, apa yang akan kita lakukan untuk mereka, punya rumah di mana, pergi kemana, siapa yang akan menjadi kolega kita, dan semua gambaran indah yang kita inginkan di masa yang akan datang. Dalam bahasa Indonesia itu kita sebut sebagai cita-cita, dalam bahasa Inggris sering disebut dream.

Cita-cita merupakan kumpulan keinginan-keinginan yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah drama situasi diri kita di masa mendatang, sebuah mimpi masa depan. Mungkin itu sebabnya orang barat menyebutnya sebagai dream.

Makin jelas sebuah mimpi makin mudah membayangkan bagaimana cara meraihnya, dan makin mudah pula mimpi itu menjadi kenyataan. Karena begitu jelasnya sebuah mimpi pada diri seseorang, dia bahkan bisa menggambarkan tahap demi tahap bagaimana cara meraih impian tersebut. Setiap tahap disusun dan direncanakan, kapan tahap pertama dicapai dan kapan tahap-tahap berikutnya hingga ahirnya impian itu menjadi kenyataan.

Mimpi yang tervisualisasi dengan jelas itu dalam dunia professional disebut sebagai Vision, dan bagaimana cara meraihnya sering disebut sebagai mission, serta kepastian tahapan-tahapan yang akan dilakukan sering disebut sebagai Strategic Planning.

Cita-cita atau mimpi yang diyakini sepenuh hati bisa melahirkan berbagai potensi kekuatan dari dalam diri. Pola pikir, sikap, keberanian, komitmen, perencanaan, tindakan yang konsisten, kesabaran, keteguhan, adalah potensi yang mendukung kita untuk meraih cita-cita. Semua potensi itu tidak akan keluar kalau kita tidak punya cita-cita.

Cita-cita juga menumbuhkan harapan dan doa. Doa merupakan potensi yang luar biasa untuk meraih cita-cita. Dalam AlQuran disebutkan “Mintalah kepada-Ku(Allah) niscaya Kuperkenan”. Kita tidak pernah berdoa kalau tidak punya kinginan atau cita-cita

Orang-orang sukses punya cita-cita yang jelas.

Setiap manusia punya keinginan, karena keinginan itulah yang menjadi motif dari setiap tindakan. Keinginan bisa jangka pendek atau jangka panjang. Keinginan-keinginan jangka pendek melahirkan tindakan-tindakan spontan, sedangkan keinginan-keinginan jangka panjang melahirkan tindakan-tindakan terrencana. Keinginan-keinginan jangka panjang itu adalah cita-cita.

Orang-orang sukses mempunyai cita-cita yang jelas, aktifitas hidupnya terrencana, ingin menjadi apa lima tahun mendatang, terus apa yang harus dilakukan tahun depan, bulan depan, dan minggu depan. Terlepas dari berhasil atau tidak, berbagai kegiatan dan aktifitas sudah terprogram untuk menuju kepada sebuah tujuan tertentu yang mereka sebut sebagai cita-cita.

Sebaliknya orang kebanyakan cita-citanya kabur atau bahkan tidak punya cita-cita. Hidup bagi mereka mengalir begitu saja tidak tahu harus melakukan apa tahun depan, atau bulan depan. Bahkan yang lebih parah minggu depanpun tidak tahu akan melakukan apa, ini menjadi paradigma sebagian besar dari kita.

Kita bisa menjadi seperti apa yang kita cita-citakan.

Rhonda Byrne, penulis buku The Secret, Michael J. Losier, penulis buku The law Of Atraction, mengatakan bahwa apa yang kita inginkan, kemudian kita bayangkan dalam benak kita dengan segenap perhatian dan energi, maka hal tersebut akan menjadi kenyataan dalam hidup kita. Andre Wongso, motivator terkenal Indonesia, mengatakan anda bisa menjadi seperti apa yang anda inginkan. Muhammad Rosulullah menyampaikan bahwa Tuhan berfirman “Aku mengikuti sangkaan hambaKu, jika sangkaanya baik maka baiklah baginya, jika sangkaanya buruk maka buruklah baginya”. Kalau kita berprasangka bahwa Tuhan akan menjadikan kita orang yang berhasil, maka oleh Tuhan kita akan dijadikan berhasil.

Ketika kita menginginkan sesuatu dengan keinginan yang kuat dan dengan keyakinan, maka otak kita akan berusaha mencari solusi-solusi kreatif bagaimana cara memperolehnya. Demikian pula jika kita mencita-citakan sesuatu maka otak kita akan berusaha mencari solusi-solusi bagaimana cara mencapainya. Di bawah ini adalah sebuah ilustrasi berkaitan dengan keinginan yang kuat dan memunculkan solusi-solusi kreatif.

Sepasang suami istri pulang dari perjalanan jauh dan mereka sangat haus, sesampai di dalam rumah sang suami langsung buka kulkas, dan membayangkan betapa nikmat dia minum pepsi yang dingin dari dalam kulkas. Kemudian mencari pembuka botol ternyata tidak ditemukan. Dicarilah cara lain, dicungkilnya tutup botol tersebut dengan sudut pinggiran tembok dapur, ternyata malah temboknya yang cuil dan botol tidak berhasil terbuka. Dicobanya lagi dengan ujung pisau, tidak berhasil, masih tidak putus asa lalu mencari gunting untuk melubanginya. Apapun diupayakan caranya untuk membuka botol tersebut, namun guntingpun tidak ditemukan, ahirnya pakupun boleh. Ahirnya dengan batu dan paku dia bisa menikmati pepsi seperti yang dicita-citakan.

Istrinya juga penggemar pepsi, namun melihat perjuangan suaminya ia mengatakan “ah… bukan pepsi juga nggak apa-apa, air juga cukup nikmat untuk menghalau dahaga”. Istrinya ini punya pilihan lain, baginya air sudah cukup, tidak harus berjuang demikian berat untuk membuka botol.

Dalam bercita-cita, kita diberi banyak pilihan, bebas memilih, benar-benar bebas memilih. Boleh menjadi kaya, menjadi orang berilmu, menjadi terkenal, bermanfaat untuk orang banyak, atau ingin menjadi orang biasa saja. Cita-cita adalah sebuah pilihan jalan hidup, kita tinggal membuatnya kemudian percayakan kepada Allah maka Allah akan menunjukkan jalannya. Masalahnya adalah, banyak orang tidak punya cita-cita. Jika tidak punya cita-cita, hidup kita tidak ada yang berubah, kecuali menjadi tua, sakit dan mati, tak berarti, tanpa pernah ada yang mencatat keberadaan kita di dunia.

Buatlah cita-cita, percayakan pada Allah

Beranilah bercita-cita, buatlah cita-cita dan kemudian serahkan kepada Allah, yakinlah kepadaNya, karena Allah telah berfirman “…siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan siapa yang mengikuti perintahnya niscaya selalu dibukakan jalan keluar”. Dalam ayat yang lain disebutkan “barang siapa yang berserah diri kepada Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya”.

Wallahu a’lam.

Posted by Kantor di Rumah

Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas: