Terkisah Nabi Nuh 'Alaihissalam, yang diuji dengan ummat yang sukar diajak tuk beriman. Terkabar ilahi akan hadirnya banjir bandang. Nabi Nuh AS kemudian membangun kapal diatas gunung nan tinggi. Semua orang mengejek, mencela, bahkan menganggap gila. Tak hanya ummatnya, anaknya pun tak sanggup ia Selamatkan.
Banjir besar pun datang. Menyapu peradaban. Kecuali mereka yang beriman. Yang memilih menaiki bahtera harapan. Itulah sejengkal kisah peradaban. Dihadirkan agar diambil pelajaran.
*****
Kali ini Saya tidak pada posisi membahas kisah Nabi Nuh sebagai seorang ulama. Karena memang Saya tidak pakar dalam hal tersebut. Namun ijinkan hamba nan bodoh ini mengambil ibroh bisnis dari kisah Nabi Nuh.
Kisah Nabi Nuh dan Kapalnya mengusik fikiran Saya semalaman suntuk. Bagaimana kisah Nabi Nuh ini berkesuaian dengan apa yang terjadi dalam dunia bisnis sekarang : disruption atau penggilasan.
*****
Di tahun 1990an, santer terdengar isu tentang perkembangan dunia telekomunikasi. Isu santer itu bernama Global System for Mobile-Communication atau yang disingkat dengan GSM. Ada isu besar, bahwa ada teknologi yang membuat manusia tak lagi berkomunikasi via kabel. Teknologi ini membuat manusia bisa terhubung secara nirkabel.
PT Telkom sebagai raksasa telekomunikasi sedang menikmati indahnya pembayaran tarif telepon fix line. Dengan bersumber dari pembayaran telepon rumah, Telkom sedikit terbuai, namun tidak untuk beberapa orang yang meyakini "Banjir Bandang" akan datang. Banjir Bandang itu bernama GSM.
Sejak tahun 1993, mereka bergerak mendirikan bakal calon anak perusahaan yang kan berteknologi GSM. Dan di tahun 1995, berdirilah Telkomsel.
Membangun Telkomsel di tahun 1995, ibarat membangun Kapal diatas gunung. Tidak sedikit pesimisme dan cibiran berdatangan dari mereka yang tidak "mengimani" banjir bandang GSM. Itulah kabar burung yang Saya dengar dari para pendiri Telkomsel di generasi pertama. Mereka seakan orang-orang aneh dalam sejarah.
Di tahun awal-awal pendiriannya, Telkomsel cukup terseok menghadirkan layanan. Pelanggan pun masih sangat minim. Maklum, tekonologinya masih belum merata.
Sejarah berlalu, banjir bandang pun terjadi. Arus GSM mengalir keras ke peradaban. Perangkat mobile phone menyesaki saku-saku penduduk Indonesia. Peradaban telepon rumah seakan ditinggalkan. Sebagian dipertahankan untuk sekedar syarat pencairan kredit bank.
Kini, konon Telkomsel memasok mayoritas pendapatan Telkom Group. Perusahaan yang dahulu dicibir ini mendadak menjadi "Bahtera Nuh" bagi perusahaan raksasa telekomunikasi Indonesia. Selamat.
*****
Sejalan dengan cerita Nabi Nuh, teknologi GSM ini hadir bersamaan dengan teknologi internet, surel dan kerabatnya. Sebuah perusahaan jasa pengiriman nasional yang tak bisa Saya sebutkan namanya, entah bagaimana, tidak begitu mengimani kabar hadirnya "Banjir Bandang" Teknologi.
Kini perusahaan tersebut bertahan walau berat. Andai perusahaan tersebut sempat membangun "Bahtera Nuh"-nya, Saya yakin, keadaan perusahaan tersebut tak akan seperti saat ini.
Aset-aset perusahaan tersebut kini mulai menua dan tak terawat. Model bisnis mereka kini mulai direvolusi menjadi payment gateway dan ekspedisi barang. Walau terseok, mereka tetap bertahan. Persis seperti kampung paska banjir : recovery nya berat.
*****
Ada beberapa hal yang dapat kita petik ambil pelajaran :
1. Banjir Bandang Pasti Datang
Dalam dunia yang terus bergerak, perubahan adalah hal yang pasti terjadi. Yang jarang disadari adalah... perubahan yang terjadi akan berdampak seperti banjir bandang.
Perhatikan hal berikut ini,
Anda berbisnis di industri kapal feri. Sebuah moda angkutan laut jarak pendek. Biasanya menghubungkan pulau antar selat. Apa yang terjadi jika pemerintah berhasil membangun jembatan atau terowongan bawah laut? Banjir bandang.
Anda berbisnis jualan pulsa, bagaimana jika suatu hari dunia terkoneksi internet, sehingga orang tidak perlu lagi membayar pulsa untuk berkomunikasi? Banjir bandang.
Anda memiliki bisnis kursus bahasa inggris, bagaimana jika suatu saat, ada platform edukasi bahasa inggris yang tidak lagi membutuhkan kehadiran fisik peserta didik? Banjir bandang.
Bisnis apa pun yang kita lakukan hari ini, tidaklah lepas dari ancaman banjir bandang. Karena begitulah dunia terus berubah
2. Bangunlah Bahtera Nuhmu
Banjir Bandang adalah keniscayaan, namun hal itu bukanlah ancaman ketika Anda berhasil membangun Kapal diatas gunung. Seperti Telkom yang berhasil membangun Telkomsel, Seperti Trans Grup yang berhasil memodifikasi Mallnya menjadi wahana rekreasi, karena mereka menyadari.. bahwa orang tidak akan lagi datang ke mall untuk berbelanja, namun untuk rekreasi. Dan biarkan impulse buying sebagai trigernya.
Apakah Anda sudah membangun kapal Nuh Anda?
3. Yang menghina hanya akan tenggelam
Lihatlah kisah Nabi Nuh, mereka yang menghina akhirnya larut bersama banjir bandang.
Ini persis seperti kesadaran Kodak akan kamera digital. Mereka mentertawakan konsep camera digital yang tidak memiliki film didalamnya. Kodak mentertawakan kapal Nuh yang dibangun canon. Dan sekarang kodak tenggelam dalam "kekufurannya"
Begitulah nokia, yang mentertawakan android, dimana nokia sangat mengagung-ngagungkan syimbian nya. Dan akhirnya mereka harus tenggelam bersama kesombongannya.
Begitulah biro-biro travel yang tidak move on ke perilaku digital. Mereka harus gigit jari melihat Traveloka melahap hampir seluruh market share penjualan tiket mereka. Mereka tenggelam bersama banjir bandang perubahan.
*****
Semoga Allah melindungi kita semua, dari Banjir Bandang yg tak kuasa kita atasi.
Dan semoga Allah menuntun kita semua, agar mampu membangun Bahtera Nuh yang seharusnya.
My Link List
- Agribisnis Indonesia
- Brass Billets, Bullets, Neple, Nut, Valve & Parts
- Brass Bullets Neple Nut Indonesia
- Brass Foundry Casting Indonesia
- Casa Bellevue
- Casa Bellevue Bintaro
- Civet Coffee Beans Luwak Indonesia
- Coconut Coir Fiber Indonesia
- Coconut Peats Pellet
- Dinar Emas
- Eksportir Indonesia
- Industri Manufaktur Pengecoran Kuningan
- Jasa pasang panel beton murah
- Jual Panel Beton Murah Siap Pakai
- Jual Tanah di Kuningan Jakarta
- Jual Tanah di Menteng
- Jual komponen nepel mur baut spare parts ac kuningan
- Jual tanah di Sudirman
- Manufaktur Indonesia
- Paket Perjalanan Wisata
- Paket Tour Perjalanan Wisata
- Panel Beton murah siap pasang
- Rumah Baru Eksklusif dekat Tol
- Rumah Dinar
- Rumah Murah dekat Tol
- Solusi Properti
- Tanah Murah Strategis di Sudirman Kuningan Menteng
- Tanah di Kawasan Strategis
- White Copra Indonesia
- apakah dinar emas
- beli dinar
- benih lele
- bibit lele
- industri manufaktur pengecoran kuningan
- jual benih lele
- jual bibit lele
- jual dinar
- jual rumah
- jual rumah baru dekat tol bintaro
- jual rumah baru di bintaro
- jual rumah dekat tol bintaro
- jual rumah di bintaro
- jual tanah strategis untuk usaha dekat pintu tol jagorawi di cikeas gunung putri bogor dijual
- jual tanah untuk usaha di cimanggis depok dekat tol dijual
- komponen nepel mur baut ac kuningan
- lele sangkuriang
- rumah baru dekat tol bintaro
- rumah baru di bintaro
- rumah baru di jakarta selatan
- rumah baru eksklusif di jakarta selatan
- rumah bintaro
- rumah dekat tol
- rumah dekat tol bintaro
- rumah di bintaro
- rumah di jakarta selatan
- rumah eksklusif di jakarta selatan
- rumah murah di bintaro
- rumah murah di jakarta selatan
- tanah dekat tol jagorawi
- tanah untuk usaha di jagorawi
- tanya jawab dinar
0 comments:
Post a Comment