Seratus tahun yang lalu, pada tahun 1907 terjadi kepanikan pada sistem perbankan Amerika karena pengumuman pailit dari bank terkemuka di New York J.P Morgan. Hasilnya? Penarikan besar-besaran nasabah atas uang mereka di seluruh sistem perbankan. Hal ini memaksa bank untuk menarik pinjaman mereka pada kreditor. Kebangkrutan, perpindahan kepemilikan, dan kekacauan finansial pun terjadi.
“Beri saya kewenangan mencetak uang dan mengontrol suplay uang, dan saya tidak peduli siapa yang membuat hukum. (Mayer Amschel Rothschild, Pendiri Dinasti Perbankan Rothschild)
“Dengan berlanjutnya proses inflasi, pemerintah dapat menyita secara rahasia dan tanpa sepengetahuan kekayaan warga negaranya...Tidak ada cara yang lebih halus dan pasti untuk meruntuhkan basis masyarakat dari menghancurkan mata uangnya. Proses ini melibatkan seluruh kekuatan ekonomi yang terselubung untuk menghancurkannya dan belum tentu satu dari satu juta orang dapat mengendusnya.” (John Maynard Keynes)
“Yang kaya berjuang mempertahankan dominasi mereka dan memperbudak yang lain. Mereka selalu melakukannya. Mereka selalu mendapatkan efek yang sama dimanapun jua, bila kita tidak (dengan kekuatan pemerintah) menempatkan mereka pada sistem yang seharusnya. ” (Gubernur Morris of Pennsylvania)
Sebuah Pelajaran dimana George Bush tidak pernah mempelajarinya
“Saya berharap ada kemungkinan untuk melakukan amandemen tunggal terhadap konsitusi kita- mengambil dari pemerintah Federal wewenang mereka untuk memberi utang.” (Thomas Jefferson – 1798)
“Ini tidak hanya masalah warga negara kita yang berhak menerima keamanan dari pemerintah. Lebih dari 8 juta saham bank sentral kita dimiliki oleh orang asing...apakah ini tidak berbahaya bagi independensi kita dalam perbankan, dimana wewenang pemerintah di dalamnya sangat sedikit?....mengontrol mata uang kita, menerima uang dari rakyat, dan menahan ribuan warga negara kita dalam ketergantungan,...ini akan lebih dahsyat dan berbahaya dari kekuatan militer yang ada pada musuh." (President Andrew Jackson – July 10, 1832)
Ingat kasus Perang Sipil?
Untuk membiayai Perang Sipil di utara ,Lincoln mendekati bank-bank Eropa yang dikelola oleh Rothschilds pada tahun 1861.Mereka meminta bunga (riba) 24% hingga 36% .Lincoln menolak dan sebaliknya meloloskan the Legal Tender Act of 1862.
Dibawah undang-undang baru ini Lincoln mencetak US$449.338.902 uang bebas bunga, yang dikenal dengan “Greenbacks”, disebut demikian karena menggunakan tinta yang berwarna hijau.
(Kita tidak meminjam uang, kita hanya menggunakan uang ini untuk memerangi ketidakadilan)
Sebuah editorial di LONDON TIMES mengungkapkan sentimen para bankir Eropa :
Pada 1864, Presiden Abraham Lincoln bertemu dengan Kaisar Rusia, Alexander II (1855 – 1881), dimana sang Kaisar merasa mendapat masalah dengan Rothschilds seiring dengan penolakannya terhadap upaya gencar Rothschilds untuk menguasai bank sentral Rusia.
President Lincoln meminta Kaisar untuk membantu perang sipil dan Kaisar mengirim sebagian armada kapal untuk berlabuh di New York dan sebagian lainnya berlabuh di California.
Kaisar memberi sinyal yang kuat ke Inggris,Perancis, dan Spanyol bahwa bila mereka menyerang Amerika, maka Kaisar akan berpihak ke Presiden Lincoln.
Pada 1865, dalam sebuah pernyataan ke Kongres, Presiden Abraham Lincoln menyatakan :
“Siapa saja yang mengatur volume uang di negara kita adalah benar-benar master dari seluruh industri dan perdagangan...dan ketika Anda menyadari bahwa seluruh sistem dengan mudahnya dikuasai, dengan satu dan lain cara, oleh segelintir orang kuat di puncak, Anda tidak akan pernah dapat menjelaskan berapa periode inflasi dan depresi akan terjadi.” (President James A. Garfield, 1881)
“Sebuah negara industri yang kuat dikontrol oleh sistem utang. Sistem utang kita terkonsentrasi pada swasta dan pertumbuhan ekonomi negara, oleh karenanya seluruh aktivitas kita berada di tangan segelintir orang....kita menjadi salah satu negara dengan undang-undang terburuk, satu dari peradaban yang benar-benar dikontrol dan didominasi oleh pemerintah, menjadi negara tanpa kebebasan berpendapat, kebebasan memilih, tetapi negara dengan pendapat yang dipaksakan oleh sebuah kelompok kecil yang dominan.” (Woodrow Wilson – The New Freedom: A Call for the Emancipation of the Generous Energies of a People).
Dekade selanjutnya dari abad 21, kita akan melihat perubahan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam ekonomi global dimana pada abad 17 transaksi non-tunai dikontrol oleh segelintir orang saja.
Tulisan Terkait:
- Tips Membangun Usaha
- Indahnya mulai Usaha dgn Bootstrapping
- Membuat cita-cita besar
- Rejeki Tidak Terbatas
- Kategorikan Aset Anda
- Bisnis Mandiri kita semua
- Alasan Berhenti Berhutang
- Pentingnya Kaum Produsen dalam Sebuah Negara.
Info Dinar Emas:
- Dinar Islam
- Dinar Emas sebagai Pengukur Kemakmuran dan Perencanaan Keuangan
- Investasi Emas: Koin Dinar, Emas Lantakan atau Emas Perhiasan ?
- Belajar Emas: Pelajari walau sampai Negeri Cina
- Bangun Ketahanan Ekonomi Keluarga dengan Dinar, tapi Jangan Menimbun Emas...!
- Antara Kambing, Dinar dan Inflasi
- Bukti bahwa Uang Kertas itu Memiskinkan Dunia.
- Inflasi yang Terus Menerus...
- Arti Kemakmuran di System Dajjal.
- 1971 adalah awal dari Manipulasi Uang Kertas.