kantor di rumah

kantor di rumah (Small Office Home Office) adalah Solusi Bisnis untuk kita bersama. Analisa, Strategi, Promosi dan Ikhtiar ber-bisnis mandiri kita bahas bersama di sini.

Jl. Prof DR Lafran Pane No.26, Cimanggis, Depok. | SMS +62-812-8000-7019

Membangun bisnis mandiri skala International

Membangun bisnis mandiri Eksportir Indonesia bersama pebisnis Korea, China dan Malaysia.

http://eksportir-indonesia.com | email:eksportir.indonesia@gmail.com

Bersama kita bisa...!!!

Bersama-sama membangun Bisnis Mandiri untuk mendapatkan Kebebasan Waktu dan Kebebasan Finansial bersama komunitas kantor di rumah.

Komunitas Kantor di Rumah: http://facebook.com/kantor.di.rumah.

Kebebasan Waktu dan Kebebasan Finansial

Dengan memiliki Bisnis Mandiri yang baik dan stabil, kebebasan waktu dan kebebasan finansial dapat kita miliki sehingga kita memiliki waktu yang berkualitas untuk beribadah dan keluarga.

Dari Rumah hingga ke mancanegara

Dengan ide yang cemerlang, kita bisa memiliki bisnis dari kantor di rumah hingga ke Mancanegara...

http://eksportir-indonesia.com

Penyakit Pengangguran (NETT)


Majalah ekonomi terkemuka dunia yang berbasis di London – The Economist – mengungkap fakta yang mengejutkan. Bahwa di seluruh dunia ada sekitar 300 juta pemuda usia 15-24 tahun atau mewakili sekitar 25 % pemuda dunia di rentang usia tersebut yang kini dalam status menganggur total. Mereka tidak bekerja, tidak sekolah dan tidak sedang menjalani pelatihan sehingga disebut NEET singkatan dari Not in Employment, Education or Training. Bagaimana kita bisa mencegah atau mengobati generasi pemuda yang berpenyakit NEET ini ?

NEET ini adalah penyakit yang merusak pemuda lebih dari penyakit fisik pada umumnya. Yang dirusak oleh NEET adalah mental, karena bila sampai pemuda mengalami NEET pada usia emas pengembangan dirinya – maka lebih kecil kemungkinannya untuk bisa berkembang setelah melewati usia emas ini. Penyakit ini seperti wabah yang menular dengan sangat cepat ke seluruh dunia – maka seluruh pihak harus aware dan segera berbuat untuk mencegah penularannya dan mengobati mereka yang telah terlanjur terjangkit.

Sebagaimana penyakit pada umumnya, untuk mencegah atau mengobatinya kita perlu tahu apa yang menyebabkan penyakit tersebut. Menurut majalah tersebut di atas ada tiga penyebab penyakit NEET ini, tetapi saya sendiri mengidentifikasi setidaknya ada lima fenomena ekonomi dunia yang menumbuh kembangkan penyakit NEET ini.

Pertama adalah Low Growth atau pertumbuhan ekonomi yang rendah. Sejak krisis financial global 2008, dunia tertatih-tatih berusaha me-recovery diri dari krisis yang belum sepenuhnya pulih hingga kini. Dampaknya hampir di seluruh dunia terjadi pertumbuhan ekonomi yang melamban. Pertumbuhan yang melamban membuat perusahaan-perusahaan dunia menghentikan recruitment baru atau bahkan mengurangi tenaga kerjanya. Walhasil pengangguran di usia pemuda meningkat 30% sejak krisis 2008 sampai sekarang.

Kedua adalah Clogged Labor Markets atau kebuntuan pasar tenaga kerja. Ini umumnya disebabkan oleh kombinasi penyebab pertama dengan paradox peraturan ketenagaan kerja. Pertumbuhan ekonomi yang melamban membuat perusahaan enggan menciptakan lapangan kerja baru, sementara peraturan pemerintah yang terlalu melindungi tenaga kerja – membuat perusahaan sulit mempensiunkan tenaga kerja yang sudah tidak lagi produktif sekalipun. Akibatnya perusahaan-perusahaan memilih jalan aman dengan mengoptimalkan tenaga kerja lama dan tidak menerima tenaga kerja baru.

Ketiga adalah Education Mismatch atau ketidak sesuaian lulusan sekolah/perguruan tinggi dengan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri. Akibatnya mirip dengan penyebab kedua, yaitu perusahaan memilih tenaga kerja trampil yang siap pakai – yang kadang harus dibajak dari perusahaan lain, ketimbang memilih tenaga kerja baru yang belum siap.

Keempat adalah Disruptive Innovation yaitu inovasi-inovasi yang membuat proses produksi dan proses business berjalan lebih efisien sehingga mengurangi tenaga kerja. Perusahaan-perusahaan di jaman ini cenderung memilih solusi technology dengan tenaga kerja minimal ketimbang solusi-solusi yang padat karya.

Kelima adalah Globalization dimana negara-negara yang bisa memproduksi barang atau jasa secara efisien akan kebanjiran order produksi sementara negara yang tidak efisien akan kebanjiran pengangguran. Penyakit kelima ini antara lain yang akan kita hadapi dalam ASEAN Economic Community (AEC) ketika pasar dan basis produksi tunggal berlaku di ASEAN 2015 nanti.

Setelah kita tahu lima penyebab utama wabah penyakit NEET tersebut di atas, maka kini tinggal mengobatinya satu per satu.

Pertama Low Growth harus bisa diubah menjadi High Growth Economy, seluruh pihak harus fokus pada pertumbuhan ekonomi. Hentikan kepentingan-kepentingan golongan, kelompok atau daerah. Ibarat perusahaan, di negeri ini harus ada pemimpin yang nyinyir yang teriak sana – teriak sini sambil terus meng-orkestrasi-kan pertumbuhan yang harmonis di seluruh sektor dan daerah. Secara nasional harus ada pejabat-pejabat yang accountable yang di antara KPI-nya (Key Performace Indicator) adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh.

Di daerah-daerah KPI para gubernur, bupati dan walikota harus juga menyangkut pertumbuhan ekonomi di daerahnya masing-masing - mereka harus menjadi pedal gas untuk pertumbuhan dan bukan pedal rem yang mengerem pertumbuhan dengan berbagai peraturan yang mempersulit ekonomi tumbuh di daerahnya.

Kedua Clogged Labor Market atau kebuntuan pasar tenaga kerja harus dicarikan solusi yang kreatif dan inovatif – yaitu kombinasi solusi dari sisi peraturan ketenaga kerjaan dan dorongan atau insentif agar pekerja-pekerja yang potensi menjadi entrepreneur difasilitasi oleh perusahaan maupun pemerintah. Ini akan menjadi solusi ganda karena posisi yang ditinggalkan oleh mantan tenaga kerja yang menjadi entrepreneur akan dapat diisi oleh tenaga kerja yang lebih muda, pada saat yang bersamaan entrepreneur tersebut dapat menciptakan lapangan tenaga kerja baru bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.

Ketiga Education Mismatch dapat diatasi bila perguruan-perguruan tinggi dan sekolah-sekolah lebih banyak mendengar kebutuhan industri dan kebutuhan pasar tenaga kerja. Ini masalah klasik yang tidak kunjung selesai, padahal apa sulitnya bagi para peneliti di perguruan tinggi juga sekali-kali meneliti apa sih yang dibutuhkan industri atau pasar itu ?, dari sini mereka harus menyesuaikan kurikulumnya agar para lulusannya lebih siap diserap oleh pasar tenaga kerja. Di Departemen Pendidikan-pun harus ada media untuk menilai kinerja perguruan tinggi – berdasarkan rasio keterserapan lulusannya di pasar tenaga kerja.

Keempat Disruptive Innovation adalah seperti pedang bermata dua, satu sisi dibutuhkan dan satu sisi lainnya membahayakan korbannya. Maka kelahiran inovasi-inovasi baru harus diantisipasi dampaknya – agar tidak ada yang menjadi korban, kalau toh terpaksa ada yang menjadi korban – maka harus dicarikan solusinya untuk hal lain yang juga produktif.

Kelima Globalization harus dijadikan peluang bukan ancaman, artinya kita harus bisa membangun kompetensi yang unggul di pasar global – lebih unggul dari negara-negara pesaing kita. Kita harus pandai memilih bidang-bidang apa yang kita lebih berpeluang unggul, kita harus fokus membangun dan menajamkan keunggulan ketimbang sibuk mengatasi kelemahan. Mengapa demikian ?

Kalau kita sibuk memperbaiki kelemahan, paling kita hanya akan menjadi rata-rata saja karena kelemahan tertutup sementara kunggulan kita tidak terbangun. Bila kita fokus pada keunggulan, maka kita akan unggul di suatu sektor sementara masih ada kelemahan di sektor lain – ini tidak maslah karena di era pasar global yang saling melengkapi kini kita bisa bermain niche dengan satu atau dua keunggulan yang sungguh-sungguh unggul – maka itupun cukup.

Ambil contoh dalam menghadapi pasar tunggal ASEAN – AEC 2015, saya tidak menganjurkan negara kita mengikuti langkah yang ditempuh Thailand menutupi kelemahannya dengan memaksakan rakyatnya belajar bahasa Inggris. Kalau ini kita lakukan,  akan sangat melelahkan, membuang resources yang sangat besar baik dari sisi dana maupun waktu bagi tenaga kerja - sedangkan hasilnya hanya akan menjadikan kita rata-rata saja. Kalau orang Indonesia semua berhabasa Inggris-pun, kita hanya akan sama dengan Singapore, Malaysia dan Philippine  yang rakyatnya sudah lebih dahulu terbiasa berbahasa Inggris.

Bayangkan kalau effort yang sama kita pakai untuk memperbaiki fokus petani kita pada buah atau tanaman yang kita unggulkan, memperbaiki tata guna lahan kita sehingga tidak ada lagi lahan di negeri ini yang ditelantarkan. Maka betapa banyak tenaga muda negeri ini yang akan terserap untuk intensifikasi penggarapan lahan-lahan pertanian kita tersebut. Bisa dibayangkan pula betapa banyak produksi hasil bumi yang akan bisa kita hasilkan. Maka keunggulan dalam menyerap tenaga kerja sekaligus memproduksi hasil bumi ini – akan menjadi keunggulan unique negeri ini yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain di ASEAN atau bahkan di dunia.

Intinya kita punya sumber daya internal untuk bisa mencegah mewabahnya penyakit NEET itu di negeri ini, meskipun tentu saja ini tidak akan mudah. Setidaknya kita harus mulai menyadarinya bahwa ada penyakit yang mengancam generasi muda kita – kemudian dengan kerja keras, kerja cerdas dan mengandalkan petunjukNya semata – maka insyaAllah kita akan bisa menjadi bangsa yang unggul, dimana pemudanya adalah asset dan bukan liability.

Bagi para pemuda, agar diri Anda sungguh-sungguh menjadi Asset bagi umat dan bagi keluarga Anda, hindarkan diri Anda semaksimal mungkin dari penyakit NEET ini. Bagaimana caranya ?, bekerjalah dengan apa saja yang Anda bisa – sejauh tidak melanggar hukum negara apalagi hukum agama. Jangan biarkan ijazah Anda justru membelenggu tangan Anda untuk mulai bekerja, umat dan bangsa ini menunggu karya Anda !.

www.kantor-di-rumah.com

Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:
coconut fiber indonesia - civet coffee beans luwak indonesia - rumah baru dekat tol di jatiasih - eksportir indonesia - solusi properti - rumah dinar - manufaktur indonesia - agribisnis indonesia - white copra indonesia - coconut coir pellets - jual panel beton murah siap pakai - jasa pasang panel beton - jual komponen nepel, mur, baut, spare parts ac, kuningan - komponen, nepel, mur, baut, ac, kuningan - industri manufaktur pengecoran kuningan - brass foundry casting manufacturer - brass billets, bullets, neple, nut, bolt, fitting, parts - tanah di kawasan strategis - rumah baru eksklusif dekat tol - rumah murah dekat tol - jual tanah di sudirman - jual tanah di kuningan - jual tanah dekat menteng - paket tour perjalanan wisata - apakah dinar emas - tanya jawab dinar - jual dinar - beli dinar - dinar emas - paket perjalanan wisata - jual benih lele - jual bibit lele - benih lele - bibit lele - lele sangkuriang -

Sebab Sebab Turunnya Rezeki


Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya.

Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

- Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, “Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya.”

Allah swt juga berfirman, artinya,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. 7:96)

- Istighfar dan Taubat

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)

Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan.”

Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

- Tawakkal Kepada Allah

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya,

“Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.” (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

- Silaturrahim
Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,
“Dari Abu Hurairah ra berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,
“Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur.” (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

- Infaq fi Sabilillah

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, “Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak.”

Juga firman Allah yang lain,artinya,

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, “Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu.” (HR Muslim)

- Menyambung Haji dengan Umrah

Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas”ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,

“Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)

Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.

- Berbuat Baik kepada Orang Lemah

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,

“Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian.” (HR. al-Bukhari)

Dhu”afa” (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

- Serius di dalam Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Allah Subhannahu wa Ta”ala berfirman, artinya,

“Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu.”

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu” hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

Al-Sofwah (Sumber: Kutaib “Al Asbab al Jalibah lir Rizqi”, al-qism al-ilmi Darul Wathan).

www.kantor-di-rumah.com

Tulisan Terkait:

Info Dinar Emas:
coconut fiber indonesia - civet coffee beans luwak indonesia - rumah baru dekat tol di jatiasih - eksportir indonesia - solusi properti - rumah dinar - manufaktur indonesia - agribisnis indonesia - white copra indonesia - coconut coir pellets - jual panel beton murah siap pakai - jasa pasang panel beton - jual komponen nepel, mur, baut, spare parts ac, kuningan - komponen, nepel, mur, baut, ac, kuningan - industri manufaktur pengecoran kuningan - brass foundry casting manufacturer - brass billets, bullets, neple, nut, bolt, fitting, parts - tanah di kawasan strategis - rumah baru eksklusif dekat tol - rumah murah dekat tol - jual tanah di sudirman - jual tanah di kuningan - jual tanah dekat menteng - paket tour perjalanan wisata - apakah dinar emas - tanya jawab dinar - jual dinar - beli dinar - dinar emas - paket perjalanan wisata - jual benih lele - jual bibit lele - benih lele - bibit lele - lele sangkuriang -